Ikan Bawal |
Klasifikasi dan tatanama ikan
bawal air tawar
(Colossoma macropomum)
menurut Saanin (1984) adalah
sebagai berikut :
Filum : Chordata
Subfilum : Craniata
Kelas : Pisces
Subkelas : Neopterigii
Ordo : Cypriniformes
Subordo : Cyprinoidea
Famili : Characidae
Genus : Colossoma
Species : Colossoma macropomum
Ikan
bawal air tawar (Colossoma macropomum) atau lebih dikenal dengan sebutan
tambaqui adalah ikan introduksi yang berasal dari Amerika Latin,
terutama dari Brazil. Ikan ini merupakan ikan yang potensial untuk
dibudidayakan karena berbagai kelebihannya. Ikan ini mempunyai tingkat
kelangsungan hidup yang tinggi (hingga 90%) dan dapat dipelihara dalam kolam
dengan kepadatan yang tinggi. Ikan bawal air tawar hidup bergerombol di daerah
yang aliran sungainya deras, tetapi ditemukan pula di daerah yang airnya
tenang, terutama saat masih dalam kondisi benih. Di habitat asalnya, ikan ini
ditemukan di sungai Orinoco di Venezuela dan sungai Amazon di Brazil (Arie
2000).
Di
dalam negeri sendiri ikan bawal tawar (Colossoma macropomum) mulai
digemari oleh berbagai kalangan masyarakat, terutama di Jawa Barat, DKI Jakarta,
Jawa Tengah dan Jawa Timur. Dari keempat provinsi tersebut, Jawa Barat
dapat dikatakan sebagai pelopor karena di provinsi inilah ikan bawal tawar pertama
kali dikembangkan. Dalam satu musim tidak kurang 500 juta ekor benih dijual
ke berbagai provinsi di Indonesia. Indonesia juga mengekspor ikan bawal dalam
ukuran kecil atau sebagai ikan hias ke negara Hongkong dan Amerika. Sampai
saat ini baru sekitar 10 % dari seluruh permintaan dapat dipenuhi (Arie 2000).
MORFOLOGI
Dari
arah samping, tubuh ikan bawal tampak membulat (oval) dengan perbandingan
antara panjang dan tinggi 2 : 1. Bila dipotong secara vertikal, bawal memiliki
bentuk tubuh pipih (compressed) dengan perbandingan antara tinggi dan
lebar tubuh 4:1. Bentuk tubuh seperti ini menandakan gerakan ikan bawal tidak
cepat seperti ikan lele atau grass carp, tetapi lambat seperti ikan
gurame dan tambakan. Sisiknya kecil berbentuk ctenoid, di mana setengah
bagian sisik belakang menutupi sisik bagian depan. Warna tubuh bagian atas
abu-abu gelap, sedangkan bagian bawah berwarna putih. Pada ikan bawal dewasa,
bagian tepi sirip perut, sirip anus dan bagian bawah sirip ekor berwarna merah.
Warna merah ini merupakan ciri khusus ikan bawal tawar (Colossoma
macropomum) sehingga oleh orang Inggris dan Amerika disebut red bally
pacu (Arie 2000).
Kepala ikan
bawal air tawar (Colossoma macropomum) berukuran kecil yang terletak di
ujung kepala tetapi agak sedikit ke atas. Bawal memiliki lima buah sirip, yaitu
sirip punggung, sirip dada, sirip perut, sirip anus dan sirip ekor. Sirip
punggung tinggi kecil dengan sebuah jari-jari tegak keras, tetapi tidak tajam,
sedangkan jari-jari lainnya lemah. Sirip punggung pada ikan bawal air tawar (Colossoma
macropomum) terletak agak ke belakang. Sirip dada, sirip perut dan sirip
anus kecil dan jari-jarinya lemah. Demikian pula dengan sirip ekor, jarijarinya
lemah tetapi berbentuk cagak (Arie 2000).
ANATOMI
Sistem Respirasi
Insang
merupakan alat respirasi ikan seperti paru-paru pada mamalia atau hewan darat
lainnya. Luas permukaan epitel insang hampir setara dengan luas total permukaan
kulit, bahkan pada sebagian besar spesies ikan luas permukaan epitel insang ini
jauh melebihi kulit. Fungsi lain dari insang yaitu mengatur homeostasis ikan.
Lapisan epitel insang yang tipis dan berhubungan langsung dengan lingkungan
luar menyebabkan insang berpeluang besar terinfeksi penyakit. Insang juga berfungsi
sebagai pengatur pertukaran garam dan air, pengeluaran limbah-limbah yang
mengandung nitrogen. Kerusakan struktur yang ringan sekalipun dapat mengganggu
proses pengaturan osmosis dan kesulitan di dalam pernafasan (Nabib dan Pasaribu
1989). Insang mempunyai beberapa glandula yang disebut dengan glandula
brankhial. Glandula brankhial merupakan sel-sel epitel insang yang mengalami
diferensiasi.
Sistem Pencernaan
Saluran pencernaan pada ikan dimulai dari rongga mulut
(cavum oris). Di dalam rongga mulut terdapat gigi-gigi kecil yang berbentuk
kerucut pada geraham bawah dan lidah pada dasar mulut yang tidak dapat
digerakan serta banyak menghasilkan lendir, tetapi tidak menghasilkan ludah
(enzim). Dari rongga mulut makanan masuk ke esophagus melalui faring yang
terdapat di daerah sekitar insang.
Esofagus berbentuk kerucut, pendek, terdapat di belakang
insang, dan bila tidak dilalui makanan lumennya menyempit. Dari kerongkongan
makanan di dorong masuk ke lambung, lambung pada umum-nya membesar, tidak jelas
batasnya dengan usus. Pada beberapa jenis ikan, terdapat tonjolan buntu untuk
memperluas bidang penyerapan makanan. Dari lambung, makanan masuk ke usus yang
berupa pipa panjang berkelok-kelok dan sama besarnya. Usus bermuara pada anus
(Ensiklofauna, 2011).
Menurut Zaldi (2010), saluran pencernaan mulai dari muka ke
belakang, saluran pencernaan tersebut terdiri dari mulut, rongga mulut,
farings, esofagus, lambung, pilorus, usus, rektum dan anus.
Urogenitalia
Sistem
ini akan nampak dengan cara mengangkat bagian-bagian pada sistem digestoria.
Bagian-bagian yang nampak adalah berupa organ genital seperti gonat, sinus
urogenitalis dan porus urogenitalis (Lina, 2009).
System
urogenitalia. Bagian ventral terdapat anus, dan lubang urogenital. Cyprinus
carpio betina memiliki satu lubang urogenital, namun jantung lubangnya
terpisah antara lubang geniotal dengan lubang urinnya. Terdapat siripnya
bersinar/mengkilap dengan dilapisi membrane yang licin, sirip berfungsi menjaga
kesetabilan ikan dan mengatur pergerakannya (Lytle, 2005).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar